Sabtu, 10 November 2012

STRESS MANAGEMENT by STEPHEN COVEY

        Pada saat memberikan kuliah tentang manajemen stres, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya pada para siswanya, "Seberapa berat menurut anda segelas air ini?". Para siswa menjawab mulai dari 200gr sampai 500gr dengan argumen dan analisa mereka masing-masing. "Ini bukan masalah berat absolutnya, tetapi seberapa lama anda memegangnya.." Kata Covey.

        "Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya., Berat absolutnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya , maka bebannya akan semakin berat".

         "Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." Lanjut Covey. "Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".  Kita harus menaruh beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.

        Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat di ambil lagi besok. Apapun beban yang ada di pundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beistirahat nanti dapat diambil lagi.

        "Bukan berat beban yg membuat kita stress, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut"

        Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya..!! Hal terindah dan tebaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relug hati kita. (phtrx24)
...Read More..

Selasa, 06 November 2012

MENGISI MATERI KADER TIWISADA

Assalamualaikum temen2.,
Beberapa bulan yg lalu, sekitar bulan juni atau juli ya., (~.~ Lupa.,) saya di suruh ngisi materi tentang penyakit untuk kader tiwisada SMP-SMA di aula kecamatan. Sempat bingung karena pemegang program UKS kasih taunya dadakan 1 hari sebelum hari H. Waduh., kasih materi apa ya., and sempet gak ya buat materinya.,

Kemudian tiba2 ide muncul pas liat leaflet diare. Langsung aja tak kumpulin beberapa leaflet penyakit menular and tidak menular dari promkes, tak ambil point-pointnya trus masukkan deh ke power point. Meskipun hasilnya gak bagus2 amat, paling gak masalah terselesaikan.,

sekedar share aja mungkin ada yg butuh buat ngisi materi kader tiwisada (atau mungkin dadakan juga kayak saya.. he3.), monggo bisa di download di bawah ini. kalau ada kekurangan, temen2 bisa edit agar lebih sempurna dan sesuai dengan style temen2.,

DOWNLOAD HERE

Sekian. Thanks (phtrx24) ...Read More..

Kamis, 11 Oktober 2012

MDG's

Sasaran Pembangunan Milenium ( Millennium Development Goals atau disingkat MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015 

 sasaran dari MDG's antara lain:
1. memberantas kemiskinan dan kelaparan
2. mencapai pendidikan untuk semua 
3. mendorong kesetaraan gender dan kesetaraan perempuan 
4. menurunkan angka kematian anak
5. meningkatkan kesehatan ibu 
6. memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya
7. memastikan kelestarian lingkungan hidup
8. mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan 

 MDG's telah menjadi referensi penting pembangunan di Indonesia, mulai dari tahap perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) hingga pelaksanaannya.(RN)
...Read More..

Rabu, 01 Agustus 2012

JENIS ANTIBIOTIK

Jenis Antibiotik 
        Meskipun ada lebih dari 100 macam antibiotik, namun umumnya mereka berasal dari beberapa jenis antibiotik saja, sehingga mudah untuk dikelompokkan.
      Ada banyak cara untuk menggolongkan antibiotik, salah satunya berdasarkan struktur kimianya. Berdasarkan struktur kimianya, antibiotik dikelompokkan sebagai berikut:

a. Golongan Aminoglikosida Diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin, neomisin, netilmisin, paromomisin, sisomisin, streptomisin, tobramisin. 
b. Golongan Beta-Laktam Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem), golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin, amoksisilin).
c. Golongan Glikopeptida Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin dan dekaplanin. 
d. Golongan Poliketida Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin, roksitromisin), golongan ketolida (telitromisin), golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).
e. Golongan Polimiksin Diantaranya polimiksin dan kolistin. f. Golongan Kinolon (fluorokinolon) Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin, levofloksasin, dan trovafloksasin.
g. Golongan Streptogramin Diantaranya pristinamycin, virginiamycin, mikamycin, dan kinupristin-dalfopristin. 
h. Golongan Oksazolidinon Diantaranya linezolid dan AZD2563.
i. Golongan Sulfonamida Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim. 
j. Antibiotika lain yang penting, seperti kloramfenikol, klindamisin dan asam fusidat.(RN)
...Read More..

Sabtu, 26 Mei 2012

Sekilas Kardiovaskuler 2,,,,,

Metabolisme aerob membutuhkan oksigen yang akan menghasilkan ATP (36-38) +CO2+panas 
Metabolisme anaerob tidak mememrlukan oksigen sehingga ATP yang dihasilkan hanya sedikit (2ATP) +asam laktat +CO2. ATP yang dihasilkan hanya 1/18 dari metabolisme aerob. 

Penurunan cardiac output mempuyai efek yang buruk ke berbagai organ. Antara lain 

a. Otak Otak yang mengalami penuruna cardiac output maka akan mengalami hipoksia. Yang akan menimbulkan terjadinya metabolisme anaerob yang menghasilkan 2 ATP. Hal ini menyebabkan tidak bisa mempertahankan kesadaran sehingga potensial terjadi cedera. Selain itu juga akan menyebabkan kita tidak bisa berfikir sehingga terjadi gangguan pola pikir. Selain itu metabolisme anaerob juga akan menghasilkan asam laktat yang akan mengiritasi syaraf sehingga akan menimbulkan pusing, pening, sakit kepala yang akan menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan. 
b. Jantung Pada jantung juga terjadi hipoksia yang akan manimbulkan terjadinya metabolisme anaerob yang menghasilkan 2 ATP. Yang akan menyebabkan kontraksi berkurang sehingga SV menurun dan CO pun turun juga. Maka terjadilah lingkaran setan. Selain itu fungsi jantung sebagai pengartur sodium pump juga akan terganggu. Akan terjadi gangguan elektrolit dalam sel sehingga terjadi gangguan elektrofisiologi dan akan terjadi aritmia. Hasil metabolisma anaerob yang lain yaitu laktat akan menumpuk di dalam sel yang akan mengiritasi ujung sel. Di jantung terdapat nervus vagus (deep nerve) yang akan menyebabkan nyeri dan levine sign positif. Nerve ada 2 yaitu deep nerve dan superfisial nerve. Deep nerve ini terletak di organ dalam dan lokasi dari nyeri yang dihasilkan tidak bisa ditunjukkan. Superfisial nerve terletak di kulit, tulang dan daging. Nyeri ini lokasinya bisa ditunjukkan. 
c. GIT Salah satu fungsi dari duodenal adalah mengabsorpsi ion H+ dari asam lambung (HCL). Akan terjadi gangguan penyerapan karena mengalami hipoksia. Akan terjadi metabolisme anaerob yang menghasilkan 2ATP. Terjadi penurunan kemampuan penyerapan ion H yang akan menyebabkan penumpukan ion H yang dalam jangka waktuyang lama akan mengiritasi mukosa lambung sehingga muncullah gastritis. Maka akan terjadi penurunan nafsu makan sehingga intake pun menurun. Maka imunitas pun turun maka akan mudah sekali terjadi infeksi. 
d. Otot Di otot pun akan terjadi hipoksia yang akan menimbulkan metabolime anaerob yang menghasilkan 2 ATP. Kebutuhan energi kurang sehingga akan cepat lelah. Hal ini menyebabkan pasien akan membutuhkan bantuan orang lain yang dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan ketergantungan. Hal ini menyebabkan terjadinya gangguan bersihan diri dan gangguan harga diri. Maka akan terjadi gangguan konsep diri yang akan menimbulkan HDR, frustasi. Asam laktat yang dihasilkan dari metabolisme anaerob juga kan menimbulkan rasa capek sehingga terjasi gangguan rasa nyaman. Lakukan masase. Hal ini akan mengurangi penimbunan asam laktat. Karena dengan masase asam laktat akan keluar dan masuk pembuluh draah yang ekmudian akan dibuang lewat urin. 
e. Ginjal Pada glomerulus akan terjadi hipoksia. Hal ini akan menyebabkan hipoksia yang menyebabkan iskemia jaringan dan dalam waktu lama akan menimbulkan nekrose jaringan. Albumin, sel darah merah, leukosit yang seharusnya tidak bisa melewati saringan tersebut akhirnya bisa lolos. Maka akan terjadi peningkatan BUN, ureum dan kreatinin. 

Acut Long Edema cirinya adanya ronkhi basah, berbuih, frothy sputum, ada percikan darah, mafas berat. Dalam hal ini cairan plasma sudah masuk ke dalam alveoli. Maka terjadi reaksi penolakan maka timbul batuk. Batuk ini akan enyebabkan peningkatan tekanan intra thorak sehingga pembuluh adrah pecah maka darah yang keluar berbusa. Gesekan pengembangan alveoli dengan cairan akan menimbulkan ronkhi di daerah basal. Dalam kasus ini cairan tidak bisa dihilangkan hanya dengan diuretik saja. Gunakan morfin (sedatif) yang mempunyai efek sebagai diuresis kuat. 
Pada ALO jantung kana tidak membawa darah ke paru paru. Vena cava superior dan inferior tetap memasukkan darah ke atrium kanan maka terjadi bendungan maka akan menimbulkan peningkatan vena jugularis (JVP ). Vena cava superior yang mensuplai darah ke organ bawah dan kaki juga terjadi bendungan sehingga menyebabkan oedem kaki.. vena cava superior yg mensuplai darah ke wajah dan kepala akan menyebabkan oedem pada wajah. 

f. Hepar Darah dari usus diabsorpsi untuk didetoksifikasi di hepar. Di hepar sudah penuh cairan karena bendungan vena cava. Terjadilah hepatomegali. Sel sel hepar rusak terjadi oedema kemudian pecah. Kerusakan sel hepar ini menyebabkan enzim keluar. SGOT dan SGPT meningkat. Terjadilah Jaundice. Hepatomegali ini akan mendesak ke gaster sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman di lambung. Selain itu juga terjdi asites dan oedem anasarka. 

Rangsangan Saraf Simpatis 
a. Jantung Rangsangan saraf simpatis pada jantung mengakibatkan peningkatan HR dan kontraksi jantung sehingga akan meningkatkan beban jantung. 
b. GIT Rangsangan saraf simpatis akan menurunkan gerakan peristaltik usus sehingga makanan dari usus mengalami penyimpanan yang lama. Maka akan terjadi konstipasi. Untuk mengeluarkan isi feses maka pasien akan mengejan. Jika mengejan maka akan merangsang valsava manufer. TIK meningkat. Tekanan Intra Thorak juga meningkat. Hal ini akan merangsang n. Vagal. Akan terjadi bradikardia dan terjadilah Cardiac Arrest. Jangan biarkan pasein mengejan, maka berilah LAKSADIN. Obat golongan antasid akan memperparah konstipasi. 
c. Paru Rangsangan saraf simpatis akan menyebabkan takipnea. Maka kadar oksigen bisa menurun dan CO2 meningkat atau sebaliknya. Oksigen meningkat dan CO2 menurun. 
d. Renal Di renal, saraf simpatis akan merangsang medulla renalis. Maka akan mengeluarkan katekolamin. Hal ini akan merangsang katabolisme lemak,protein yang dipecah menjadi glukosa. Maka akan meningkatkan kadar gula darah. Beda dengan orang DM adalah jika deberi obat maka akan turun gula darahnya. 
e. Kulit Akan merangsang kelenjar keringat. Keringat dingin muncul karena mterjadi metabolisme anaerob. 
f. Vessel / Pembuluh Darah Rangsangan saraf simpatis akan menimbulkan vasokonstriksi sehingga akan eningkatkan tekanan darah.(RN)
...Read More..

Sabtu, 05 Mei 2012

Sekilas Tentang Kardiovaskuler 1


Jantung memiliki 3 lapisan yaitu pericardium (epicardium parietalis), epicardium (epicardium visceralis) dan miokardium.Antara pericardium dan picardium terdapat ruang pericard yang berisi cairan pericard ± 15-20 ml. Jika terjadi peradangan pada pericardium maka akan terjadi gangguan penyerapan cairan atau Pericard Efusi
Bunyi jantung I karena adanya penutupan katup mitral dan trikuspid
Bunyi jantung II karena adanya penutupan katup aortik dan pulmonal. 
Untuk membedakan antar bunyi jantung I dan II,maka pada saat kita melakukan auskultasi raba juga denyut nadi pasien. Bunyi jantung I terjadi bersamaan dengan denyut nadi. Sedangakan bunyi jantung II nadi tidak teraba. 
Sistem kelistrikan jantung Jantung kita mulai berdenyut saat usia kehamilan 8 minggu, hal ini terjadi karena adanya sistem konduksi jantung. SA Node berada pada vena cava superior. Menimbulkan kontraksi sebanyak 60-100 x/menit. AV Node berada pada katup trikuspid. Menimbulkan kontraksi sebanyak 40-60 x/menit.
SA node berjalan pada kedua atrium kanan dan kiri. Hal ini ditandai dengan kemunculan gelombang P. Lebar dan tinggi gelombang P ini tidak boleh lebih dari 3 kotak kecil.Jika lebarnya lebih dari 3kk maka terjadi hipertropi atrium kiri. Jika tingginya lebih dari 3 kk maka terjadi hipertropi atrium kanan . Kemudian listrik berhenti di AV node yang berada pada katup trikuspid sejenak. Hal ini karena ada kontraksi di atrium sehingga memberikan kesempatan ventrikel untuk relaksasi. Jika tidak relaksasi maka tidak akan terjadi pemompaan darah. Kemudian listrik mengalir ke bundel his lalu ke serabut purkinje, terakhir listrik mengalir mengelilingi ventrikel kanan dan kiri.
Arteri koronaria berada di bawah katup aorta, dapat aliran darah saat jantungselesai kontraksi.
Gelombang QRS menunjukkan depolarisasi di ventrikel.
Hipertrofi ventrikel kiri dapat dilihat di V5 dan V6. Tinggi R tidak boleh lebih dari 25 kk.
Hipertofi ventrikel kanan dapat dilihat pada V1 dan V2.

Chronic Heart Failure (CHF) 
Pada kasus CHF terjadi hipertropi jantung. Otot jantung memunyai sifat seperti otot polos namun berbentuk seperti otot lurik. Otot lurik ini bersifat volunter dan bisa dikontrol. Otot polos ini bersifat involuter dan tidak bisa dikontrol. Pada CHF terjadi kerusakan di dlaam sel jantung. Normalnya jaringan otot tidak berisi jaringan fibroblast sehingga tidak mampu berkontraksi. Pada kasus jantung yang paling ditakuti adalah Stenosis Aorta. Karena bisa terjadi Sudden Death. Hal ini terjadi karena katub jantung yang sudah tidak fleksibel, menebal. Jika katup membuka dikhawatirkan akan terus membuka sehingga arteri koroner tidak mendapatkan suplai darah.

SV adalah darah yang dihasilkan ventrikel dalam 1 kali kontraksi. 70-80 cc.
CO adalah darah yang dihasilkan ventrikel selama 1 menit. HR itu 70 x/menit.
CO = HR X SV. 70 x x70 = 4900 ml setara 5 liter darah permenit.

SV dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu 
1. Kontraksi. Yaitu kemampuan untuk mengecil. Jika kontraksi meningkat maka SV juga akan meningkat
2. Preload. Yaitu sejumlah darah yang kembali ke jantung sebelum kontraksi. Jika preload meningkat maka SV juga meningkat. Denyut nadi yang kuat menandakan SV juga besar tarjadi pada keadaan dehidrasi, perdarahan atau hipovolemia. Hal ini sesuai dengan Frank Starling Law. Makin besar preload maka semakin besar pula SV.
3. Afterload. Beban yang harus dilawan vetrikel sebelum kontraksi terjadi. Harus ada perbedaan tekana dalam vebtrikel kiri sehingga darah dapat dipompa menuju aorta.(RN)
...Read More..

Jumat, 17 Februari 2012

penatalaksanaan terapi oksigen

penatalaksanaan terapi oksigen pada pasien...kebutuhan oxygen untuk kehidupan sel-sel yang mempertanggung jawabkan sempurnanya fungsi organ dapat terjamin.
KONDISI YANG MEMERLUKAN OXYGEN
  Sumbatan Jalan Nafas
  Henti Nafas
 Henti Jantung 
 Nyeri Dada
  Trauma Thorax 
 Tenggelam
  Hypoventilasi ( RR < 10x /mx )
  Distress Nafas
  Hipertermi 
 Shock
  Keracunan gas, CO 
 Pasien tidak sadar

 PERALATAN OKSIGEN 
• Nasal Kanula
 • Face Mask 
• Partial Rebreathing Mask 
Ventury Mask 
• Bag Value Mask
 • Flow Meter ( Regulator ) 
• Oksigen 

MACAM ALAT BANTU JALAN NAFAS
 • OROPHARYNGEAL (MOYO)
 • NASOPHARYNGEAL
 • ENDOTRACHSAL TUBE ( ETT ) ALAT UNTUK POSIVE PRESSURE 
• BAG VALVE MASK
 • JACKSON REES
 • VENTILATOR / RESPIRATOR TERAPI OKSIGEN


 INDIKASI
 • Pada penurunan Pa O2 dengan gejala + tanda hipoksia, dispnoe, takhipnoe, disorientasi, gelisah, apatis atau penurunan kesadaran, takhikardia / bradikardia
 • Pada Keadaan Lain : Gagal nafas akut, Shock, Keracunan Co

 METODE PEMBERIAN OKSIGEN 1. SISTEM ALIRAN DARAH
 a. Low Flow Concentration 
• Kateter Nasal 
• Kanule Nasal / Nasal Prong
 b. Low High Concentration
 • Sungkup muka sederhana
 • Sungkup muka dengan kantong rebreathing
 • Sungkup muka dengan kantong non rebreathing

 KATETER NASAL :
 1. SISTEM ALIRAN TINGGI 
a. High Flow Low Concentration
  Sungkup ventury
 b. High Flow High Concentration
  Head Box
  Sungkup 

CPAP KEUNTUNGAN :
 • Pemberian Oksigen Stabil
 • Pasien bebas bergerak / bicara, makam minum 
• Harga murah 

OROPHARINGEAL AIRWAY ( MAYO TUBE ) 
Berguna untuk : 
1. Mencegah lidah melekat pada dinding posterior pharing 
2. Mempermudah penghisapan lendir
 3. Mencegah ETT tergigit 

INTUBASI INDIKASI : 
a. Henti Jantung b. Pasien sadar tapi ventilasi tidak adekuat 
c. Pasien tidak dapat mempertahankan jalan nafas yang adekuat
 d. Penolong tidak mampu memberikan ventilasi adekuat dengan cara konvensional

 NASAL KANUL / NASAL PRONG
 Keuntungan : 
 Pemberian O2 stabil dengan laju nafas teratur 
 Bisa diberikan dalam jangka lama 
 Pasien bisa bergerak bebas, makan minum, bicara 
 Efisien & nyaman untuk pasien

 PENATALAKSANAAN JALAN NAFAS 
A. Memastikan Jalan Nafas Bebas 
 Mengenali adanya sumbatan jalan mafas 
 Membebasuan jalan nafas 
B. Memberikan Ventilasi Tekanan Positif 
 Bantuan nafas dari mulut ke mulut 
 Bantuan nafas dari mulut ke sumhkup
  Bantuan nafas dengan memakai bagging 
C. Memberikan Bantuan Therapi O2 
 Sistem Aliran Rendah
  Sistem Aliran Tinggi 

MEMASTIKAN JALAN NAFAS BEBAS 
 Mengenali Adanya Sumbatan Jalan Nafas
  Sumbatan Jalan Nafas Bag. Atas 
 Sumbatan Jalan Nafas Bag. Bawah 
 Membebaskan Jalan Nafas 
  Tanpa Alat
  Dengan Alat ( Oronpharingeal Tube, Nasopharingsal Tube Penghisaban Lendir ( Suction ) dan Intubasi ) 
 !!!!!!!!TERIMA KASIH !!!!!!!!!! (RN)
...Read More..

Kamis, 26 Januari 2012

FISIKA KEPERAWATAN

Aplikasi ilmu fisika digunakan untuk memahami fungsi tubuh manusia dalam masalah kesehatan dan penyakit; dan pada instrumentasi yang digunakan dalam diagnosa dan terapi. 

Hal- hal yang perlu diperhatikan adalah
1. Ketelitian yaitu pengukuran yang bagaimana memberikan pendekatan untuk memperoleh suatu standar.
2. Kebenaran yaitu kemampuan pengembalian dari suatu pengukuran tanpa mempedulikan ketelitian dalam pengukuran.

Kesalahan yang terjadi dalam pengukuran antara lain 
1. Kesalahan Pemeriksa 
2. Kesalahan orang yang diperiksa 

FALSE POSITIF Suatu penyimpangan dimana penderita dinyatakan sakit padahal tidak. Misalnya pada pemeriksaan kadar gula darah. cenderung meningkat jika penderita tersebut baru saja minum air gula. 

FALSE NEGATIF Suatu penyimpangan dimana penderita dinyatakan sehat padahal ia sakit. 

Cara Menghindari pengukuran yang salah 
1. Pengambilan pengukuran harus teliti dan hati- hati. 
2. pengulangan pangambilan sampel 
3. Standarisasi alat 
4. Kalibrasi alat.
...Read More..