Sabtu, 05 Mei 2012

Sekilas Tentang Kardiovaskuler 1


Jantung memiliki 3 lapisan yaitu pericardium (epicardium parietalis), epicardium (epicardium visceralis) dan miokardium.Antara pericardium dan picardium terdapat ruang pericard yang berisi cairan pericard ± 15-20 ml. Jika terjadi peradangan pada pericardium maka akan terjadi gangguan penyerapan cairan atau Pericard Efusi
Bunyi jantung I karena adanya penutupan katup mitral dan trikuspid
Bunyi jantung II karena adanya penutupan katup aortik dan pulmonal. 
Untuk membedakan antar bunyi jantung I dan II,maka pada saat kita melakukan auskultasi raba juga denyut nadi pasien. Bunyi jantung I terjadi bersamaan dengan denyut nadi. Sedangakan bunyi jantung II nadi tidak teraba. 
Sistem kelistrikan jantung Jantung kita mulai berdenyut saat usia kehamilan 8 minggu, hal ini terjadi karena adanya sistem konduksi jantung. SA Node berada pada vena cava superior. Menimbulkan kontraksi sebanyak 60-100 x/menit. AV Node berada pada katup trikuspid. Menimbulkan kontraksi sebanyak 40-60 x/menit.
SA node berjalan pada kedua atrium kanan dan kiri. Hal ini ditandai dengan kemunculan gelombang P. Lebar dan tinggi gelombang P ini tidak boleh lebih dari 3 kotak kecil.Jika lebarnya lebih dari 3kk maka terjadi hipertropi atrium kiri. Jika tingginya lebih dari 3 kk maka terjadi hipertropi atrium kanan . Kemudian listrik berhenti di AV node yang berada pada katup trikuspid sejenak. Hal ini karena ada kontraksi di atrium sehingga memberikan kesempatan ventrikel untuk relaksasi. Jika tidak relaksasi maka tidak akan terjadi pemompaan darah. Kemudian listrik mengalir ke bundel his lalu ke serabut purkinje, terakhir listrik mengalir mengelilingi ventrikel kanan dan kiri.
Arteri koronaria berada di bawah katup aorta, dapat aliran darah saat jantungselesai kontraksi.
Gelombang QRS menunjukkan depolarisasi di ventrikel.
Hipertrofi ventrikel kiri dapat dilihat di V5 dan V6. Tinggi R tidak boleh lebih dari 25 kk.
Hipertofi ventrikel kanan dapat dilihat pada V1 dan V2.

Chronic Heart Failure (CHF) 
Pada kasus CHF terjadi hipertropi jantung. Otot jantung memunyai sifat seperti otot polos namun berbentuk seperti otot lurik. Otot lurik ini bersifat volunter dan bisa dikontrol. Otot polos ini bersifat involuter dan tidak bisa dikontrol. Pada CHF terjadi kerusakan di dlaam sel jantung. Normalnya jaringan otot tidak berisi jaringan fibroblast sehingga tidak mampu berkontraksi. Pada kasus jantung yang paling ditakuti adalah Stenosis Aorta. Karena bisa terjadi Sudden Death. Hal ini terjadi karena katub jantung yang sudah tidak fleksibel, menebal. Jika katup membuka dikhawatirkan akan terus membuka sehingga arteri koroner tidak mendapatkan suplai darah.

SV adalah darah yang dihasilkan ventrikel dalam 1 kali kontraksi. 70-80 cc.
CO adalah darah yang dihasilkan ventrikel selama 1 menit. HR itu 70 x/menit.
CO = HR X SV. 70 x x70 = 4900 ml setara 5 liter darah permenit.

SV dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu 
1. Kontraksi. Yaitu kemampuan untuk mengecil. Jika kontraksi meningkat maka SV juga akan meningkat
2. Preload. Yaitu sejumlah darah yang kembali ke jantung sebelum kontraksi. Jika preload meningkat maka SV juga meningkat. Denyut nadi yang kuat menandakan SV juga besar tarjadi pada keadaan dehidrasi, perdarahan atau hipovolemia. Hal ini sesuai dengan Frank Starling Law. Makin besar preload maka semakin besar pula SV.
3. Afterload. Beban yang harus dilawan vetrikel sebelum kontraksi terjadi. Harus ada perbedaan tekana dalam vebtrikel kiri sehingga darah dapat dipompa menuju aorta.(RN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar