Rabu, 23 November 2011

Sejarah Transfusi Darah.....^_^


Sejak jaman dahulu manusia telah mengetahui bahwa kehilangan darah adalah sebuah peristiwa yang berpotensi fatal. Selain itu, manusiapun telah percaya bahwa darah mempunyai khasiat lain seperti membuat awet muda, menambah kekuatan, dll. Oleh sebab itu mandi darah di jaman Mesir atau minum darah di Jaman Romawi merupakan upaya untuk mendapatkan khasiat darah tersebut.

Perkembangan selanjutnya, dilakukan upaya untuk memindahkan darah dari donor ke resipien melalui pembuluh darah. Tidak hanya manusia sebagai donor, hewanpun dicoba sebagai donor. Upaya memindahkan darah melalui pembuluh darah menimbulkan banyak korban. Sebuah gejala klinis yang sekarang disebut sebagai hemolisis akut, waktu itu telah diketahui dan digambarkan bahwa resipien menjadi pucat, timbul rasa nyeri di daerah punggung dan perut, serta urin yang menjadi berwarna hitam. Di tahun 1492, dilakukan transfusi kepada Pope Innocent VIII yang sedang sakit berat dengan donor 3 anak muda. Dalam peristiwa itu donor dan resipien menemui ajal. Dengan banyaknya yang tidak selamat, The Edict of Chatelet dikeluarkan pada tahun 1668 oleh Parlemen Perancis. Isinya sebuah pernyataan bahwa transfusi adalah tindakan yang berbahaya dan tidak boleh dilakukan kecuali dengan ijin khusus dari Fakultas Kedokteran di Paris. Sebagai akibat dari peraturan tersebut transfusi tidak pernah lagi dipraktekkan atau paling tidak sangat sedikit tulisan tentang transfusi. Tidak tanggung-tanggung, 150 tahun lamanya transfusi mengalami masa dorman. 

Setelah sekian lama, semangat untuk melakukan lagi transfusi timbul dari seorang ahli kebidanan dari kandungan dari Inggris yang bernama James Blundell. Blundell merasa frustasi karena tidak mampu menolong para ibu yang meninggal akibat kehilangan darah saat persalinan. Di awal abad ke-19 Blundell kembali melakukan transfusi dari orang ke orang. Empat dari delapan pasien pertama dapat diselamatkan, tanpa diketahui mengapa hal tersebut terjadi.

Akhirnya,Yang Mahakuasa memberi ijin agar manusia mengetahui ilmu transfusi melalui Karl Landsteiner seorang ilmuwan dari Jerman pada tahun 1900 yang menemukan perbedaan antigenitas sel darah merah antar individu meskipun satu spesies. Landsteiner menemukan dua jenis antigen di permukaan sel darah merah manusia yaitu A dan B. Berdasarkan jenis antigen ini Landsteiner menggolongkan sel darah merah menjadi sel darah merah A dan B. Sel darah merah yang tidak mempunyai antigen A atau B digolongkan sebagai sel darah merah O. Didapatinya pula bahwa mereka yang mempunyai sel darah merah A, di dalam plasmanya terdapat antibodi terhadap antigen B atau anti-B. Sedangkan mereka yang mempunyai sel darah merah B, di dalam plasmanya tedapat anti-A. Mereka yang mempunyai golongan darah O tidak mempunyai anti-A maupun anti-B. Penemuan Landsteiner membuahkan Hadiah Nobel baginya, dan sangat berguna untuk melakukan transfusi yang jauh lebih aman. Sebelum ditransfusikan, sel darah merah donor diperiksa terlebih dahulu golongan darahnya, demikian pula resipien. Metode pemeriksaan yang dilakukan oleh Landsteiner saat ini tetap dilakukan dengan istilah blood grouping dan cross matching. Penelitian Landsteiner diteruskan oleh muridnya (Decastello dan Sturli) yang akhirnya menemukan sel darah merah yang mempunyai antigen A dan antigen B di permukaannya. Sel darah merah ini kemudian digolongkan sebagai sel darah merah AB.

Penemuan Landsteiner belum sepenuhnya memecahkan masalah pada transfusi. Sampai dengan tahun 1914 manusia masih melakukan direct transfusion dari donor ke resipien karena belum tahu bagaimana caranya mencegah terjadinya pembuan darah setelah darah disadap. Pada tahun 1915 Agote dan Lewisohn, secara terpisah, memperkenalkan bahwa sodium sitras dapat berfungsi sebagai antikoagulan. Pada tahun 1916 Rous dan Turner mempublikasikan studi tentang preservasi darah, kemudian studi ini diaplikasikan dalam Perang Dunia I oleh Oswald Robetson sehingga tidak perlu dilakukan direct transfusion.

Selain pencegahan pembekuan darah, biomaterial yang dipakai untuk menyimpan darah juga berpengaruh terhadap hasil dari transfusi. Semula darah disimpan dalam botol gelas, tetapi perkembangan ilmu menunjukkan bahwa gelas bukan biomaterial yang tepat untuk darah. Sejak tahun 1960-an darah disimpan dengan menggunakan plastik.

Tentang pengelolaan transfusi, pada tahun 1937 seorang dokter dari Amerika bernama Bernard Fantus merintis bank darah di Rumah Sakit Cook County Hospital, Chicago. Fantus juga merintis komite transfusi yang bersifat multidisiplin untuk menentukan indikasi transfusi. Prakarsa Fantus segera diikuti oleh rumah sakit lainnya.

Berakhirnya Perang Dunia semula memberikan asumsi bahwa transfusi adalah tindakan kedokteran yang akan menurun aplikasinya. Hal tersebut tidak terjadi, karena ternyata ditemukan berbagai penyakit yang membutuhkan darah sebagai salah satu terapi, dan bersifat live-saving therapy. Transfusi tetap dibutuhkan namun di sisi lain mulai didapati bahwa penyakit ternyata dapat ditularkan melalui transfusi. Selain itu ditemukan berbagai antigen sel darah merah yang sangat berperanan dalam kompatibilitas transfusi sel darah merah, tidak hanya antigen A, B, dan O seperti di jaman Landsteiner. Kesemuanya memberikan wawasan bahwa transfusi ternyata tidaklah mudah. Berbagai tantangan dalam transfusi memicu berkembangnya konsep transfusi rasional dan aman. Bahkan akhirnya penemuan bahwa HIV dapat ditransmisikan melalui transfusi memicu berkembangnya sebuah cabang ilmu kedokteran yang bernama Transfusion Medicine (Kedokteran Transfusi) di Amerika pada tahun 1980. Dengan perkembangan ilmu ini, diharapkan transfusi menjadi lebih rasional, efektif, dan aman. Sebuah sejarah panjang sejak manusia mencoba mendapatkan kebaikan dari darah.
...Read More..

Selasa, 22 November 2011

Keperawatan Bedah Syaraf

Berikut ini adalah macam- macam gangguan yang terjadi pada sistem syaraf kita... 
 
MIKROSEFALI
1. Mikrosefali Primer. Isi otak tidak banyak (kurang dibanding normal), tidak adanya perkembangan jaringan otak. Tidak perlu pertolongan bedah.
2. Mikrosefali Sekunder. Terjadi pada Bayi kurang dari 6 bulan yang mengalami pertumbuhan otak melebihi tulang tengkorak. Tulang sutura tumbuh dan menutup lebih cepat sehingga tulang tengkorak menyatu (Sinostosis). Mengakibatkan peningkatan TIK (Tekanan Intra Kranial). Dalam keadaan lanjut dapat terjadi kerusakan otak besar, gejala kejang, gangguan fungsi serebelar. Bola mata juga menonjol.
Penutupan dini dari sutura (Kraniostenosis) dapat terjadi secara menyeluruh (kepala kecil simetris) dan terdapat perbedaan kecepatan menutup.
  • Sinostosis Sagitalis : menjadikan bentuk kepala “Scapocephalus”
  • Sinostosis Unilateral : dari sutura koronaria menyebabkan “anterior plagiocephalus”
  • Sinostosis Sutura Metopik : menyebabkan “Trigonocephalus” 
Karakteristik Cairan Serebro Spinalis:
• Dibuat dalam kamar otak pada pleksus khoroidalis dan diserap Granulationes Arachoida.
• Merupakan saringan dari darah, dengan memisahkan butir darah dari cairannya. Oleh karena itu, sifat air otak sama dengan serum
• Jumlah yang diproduksi dalam satuan waktu sama dengan yang diserap.

MENINGO-ENSEFALOKEL
Terjadi pada janin yang mengalami gangguan penyatuan bagian tulang tengkorak sisi kiri dan kanan. Lubang tulang yang terjadi akibat tidak merapatnya tulang, menyebabkan isi tengkorak dapat menonjol keluar di bawah kulit kepala yang disebut sebagai Meningokel apabila yang menonjol hanya selaput otak; Meningoensefalokel apabila penonjolan berisi selaput otak dan sebagian jaringan otak. Kelainan ini terjadi di garis tengkorak, dapat mulai di daerah hisung, dahi, sampai belakang kepala.

SPINA BIFIDA, MENINGOMIELOKEL, MENINGOKEL SPINALIS
Terjadi di daerah spinal, menyangkut sumsum tulang atau medulla spinalis disertai gangguan BAB/BAK, kelumpuhan anggota gerak, dan kelainan bentuk tungkai.

PERDARAHAN INTRAKRANIAL 
  • Perdarahan Epidural Mengakibatkan terkumpulnya hematom di ruang antara tulang dan duramater. Bisa dari pembuluh atreri maupun vena. Penurunan kesadaran disebabkan oleh hematom yang menekan otak. Kasus perdarahan murni (tanpa kontusio), pasien umumnya tetap sadar setelah trauma, namun dengan makin besarnya volume hematom lama kelamaan kesadaran akan menurun sejalan dengan besarnya tekanan oleh hematom ke otak. Jangka waktu antara terjadinya trauma dan penuruna kesadaran disebut Lucid Interval. Perdarahan epidural paling sering berasal dari putusnya arteri meningea media karena aliran arteri lebih kuat dan lebih cepat dibanding vena maka prognosenya cepat memburuk.
  • Perdarahan Subdural Terjadi karena perdaraha vena di ruang antara duramater dan arakhnoid. Memberi interval lucid yang panjang dan kelainan neurologis yang timbul berjalan lambat.  
  • Perdarahan Intra Serebral Perdarahan darah dalam jaringan otak. Umumnya diikuti kontusio serebri.
TUMOR OTAK 
Mengakibatkan peningkatan TIK, penuruna kesadaran, gangguan fungsi otak besar dan saraf otak, epilepsi, perubahan tanda- tanda vital, kebutaan, gangguan pendengaran, dan gangguan hormonal. Keadaan yang dapat menyerupai tumor adalah massa butuh ruang.  
Yang termasuk golongan infeksi antara lain: 
  • Abses Serebri. Sering sebagai ikutan radang di daerah THT atau pada anak dengan cacat bawaan jantung.
  • Tuberkuloma. Tumor yang ditimbulkan oleh radang spesifik.

HERNIA NUKLEI PULPOSUS (HNP) 
Kelainan yang terjadi adalah penekanan akar saraf (radix) oleh penonjolan /prolaps dari diskus intervertebralis. Tempat terjadinya HNP umumnya dari vertebra yang dapat bergerak. Tindakan bedah saraf adalah untuk mengangkat diskus yang prolaps. Apabila HNP disertai dengan keadaan sumsum tulang yang tidak stabil, maka bersamaan dengan pengangkatan diskus yang prolaps. Juga dilakukan fiksasi tulang punggung untuk daerah lumbal yang implant, servikal dengan autograf tulang.
...Read More..

Senin, 21 November 2011

APA SICH CEREBRAL PALSY ITU.....

Mungkin banyak yang masih awam dengan istilah Cerebral palsy itu. karena itu banyak yang tak tahu cara menanganinya. Padahal anak yang mengalami cerebral palsy ini akan mengalami gangguan motorik dan tumbuh kembang. Cerebral Palsy adalah gangguan fungsional otak, bersifak kronis, menetap, namun tidak progresif. penyebabnya ada gangguan selama proses pertumbuhan otak yang berlangsung pada 0-5 tahun. Gangguan otak ini biasanya terjadi selama kehamilan.

Ada 2 penyebab yaitu kongenital dan dapatan.
1. Cerebral Palsy Dapatan (Aquired).
Terjadi kerusakan otak selama bulan atau tahun pertama bayi setelah dilahirkan, misalnya radang otak, trauma kepala karena kecelakaan, jatuh atau dianiaya.
2. Cerebral Palsy Kongenital. 
Terjadi ketika di dalam kandungan., atau ketika proses kelahiran yang disertai kerusakan pusat motorik pada otak yang sedang berkembang.

Faktor Risiko antara lain bayi lahir prematur, BBLR, proses persalinan yang sulit, atau bayi kejang setelah dilahirkan. Tanda awalnya biasanya tampak pada usia kurang dari 3 tahun. Orang tua biasanya curiga ketika kemampuan motorik anak tidak normal. misalnya si kecil terlambat tengkurap, duduk, merangkak atau berjalan.

Tipe Cerebral Palsy antara lain
1. Tipe Spastik. 
Penderita mengalami kekakuan otot dan secara permanen menjadi kontraktur/cacat. Kalaupu bisa berjalan dua tungkainya tampak kaku dan lurus.
2. Tipe Atetoid. 
Mempunyai karakteristik gerakan menulis yang tak terkontrol. Gerakan abnormal bisa mengenai tangan, kaki, lengan atau tungkai. Pada sebagian besar kasus mengenai otot wajah dan lidah. Sehingga anak tampak selalu menyeringai dan ngiler.
3. Tipe Ataksid.
Tipe ini jarang dijumpai. Anak mengalami gangguan keseimbangan dan persepsi. Kerap mengalami tremor ketika mengambil sebuah benda.
4. Tipe Campuran.
Penderita mengalami lebih dari satu bentuk Cerebral Palsy. Cerebral Palsy sulit disembuhkan, tetapi dapat dilatih untuk hidup mandiri. Minimal melakukan aktivitas dasar tanpa bantuan. Misalnya makan, minum,serta mandi. (dr. Prasetya Indra Gunawan Sp.A.)
Semoga Bermanfaat.....
...Read More..

Minggu, 20 November 2011

Stimulasi Permainan Untuk Anak...

          Stimulasi dini adalah rangsangan bermain yang diberikan sejak bayi baru lahir. Rangsangan atau stimulasi ini sebaiknya diberikan sejak janin berusia 6 bulan di dalam kandungan.Hal ini karena, stimulasi dipercaya dapat mempengaruhi pertumbuhan sinaps yang penting untuk kecepatan proses pembelajaran dan memori. Cara menstimulasi janin yang masih dikandungan yaitu dengan mengajaknya berbicara di dekat perut si ibu, menyanyikan lagu,membacakan doa, lagu lagu keagamaan sambil mengelus perut si ibu. Dapat juga menempelkan earphone di perut ibu. Untuk bayi dan balita, stimulasi dapat diberika sesuai dengan usia perkembangannya..  

Usia 0-3 bulan berikan rasa nyaman, menyenangkan dengan menggendong, memeluk, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, menggerakkan benda benda yang berwarna mencolok, benda berbunyi, menggulingkan bayi kekiri/ kanan, tengkurap, dan dirangsang untuk meraih dan memegang benda.

Usia 3- 6 bulan bermain "cilukba", melhat wajah bayi dicermin, dirangsang untuk tengkurap, telentang bolak balik dan duduk. 

Usia 6-9 bulan panggil namanya, tepuk tangan, bersalaman, bacakan dongeng, latihan berdiri berpegangan, rangsang duduk.

Usia 9-12 bulan mengulang menyebut mama-papa, masukkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, menggelindingkan bola, latih berdiri, dan latih berjalan berpegangan. 

Usia 12-18 bulan latihan dengan corat coret pensil warna, susun kubus, balok,puzzle, masukkan dan keluarkan benda dari dalam wadah, mainan dengan boneka. latihan berjalan tanpa berpegangan,jalan mundur, lepas celana, mengerti dan melakukan perintah sederhana, sebutkan nama dan tunjuk benda benda. 

Usia 18-24 bulan tanyakan, sebutkan dan tunjuk bagian tubuh, tanyakan gambar atau sebut nama binatang, ajak bicara tentang kegiatan sehari hari, latihan gambar garis, cici tangan, pakai baju, melempar bola, melompat. 

Usia 2-3 tahun mengenal dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat, sebut nama teman ,hitungan, sikat gigi, pakai baju, gambar garis, lingkaran, latihan berdiri di satu kaki, toilet trainning. 

Usia setelah 3 tahun mengembangkan kemampuan umur umur sebelumnya, dipersiapkan untuk bersekolah, memegang pensil dengan baik, mengenal huruf dan angka, berhitung sederhana, kemandirian dan berbagi dengan teman.
...Read More..

Kamis, 17 November 2011

PUBLIC HEALTH NURSING : Practicing Population Based Care

Title        : Public Health Nursing: Practicing Population-Based Care
Author    : Marie Truglio-Londrigan, Sandra B. Lewenson
Publisher: Jones & Bartlett Publishers
ISBN      :
0763766542
ISBN13  :
Date       : 2010-01-14
Pages     : 600
Language: English
Format   : PDF
Size        : 5.03 MB

Description:
          Public Health Nursing: Practicing Population-Based Care explores the scientific discipline of public health and in particular public health nursing. This public health nursing perspective is applied throughout the chapters and demonstrates how public health nurses use various interventions based on best evidence in their practice, both to protect and enhance the health of the public. This innovative text includes key topics such as a discussion of historical evidence in coming to know the meaning of the terms used to describe public health nursing; the exploration of the use of technology in public health; social epidemiology as well as the traditional content on epidemiology; and an innovatively designed assessment tool that uses Healthy People 2010, A Systematic Approach to Health Improvement, as its framework. The highlight of this text is the focus on the 17 intervention strategies identified in the Population-Based Public Health Nursing Practice Intervention Wheel including a discussion of how these interventions may be applied to the three levels of practice: individual/family, community, and systems.

(phtrx24) ...Read More..

Sabtu, 05 November 2011

PELAYANAN GADAR DI PUSKESMAS

          Pelayanan Gawat Darurat di Puskesmas merupakan bagian dari sistem rujukan pelayanan kesehatan sebagai pintu pertama penurunan angka kematian dan kecacatan sehingga memerlukan sarana dan prasarana yang memadai serta keterampilan yg harus selalu ditingkatkan.
Ini kesimpulan dari hasil Pertemuan di Dinkes Sidoarjo kemarin tentang Pelayanan Gadar di Puskesmas. kalo pingin baca lebih lengkap download materinya di bawah ya...  ~.~ semoga bermanfaat.(phtrx24)

link download :

...Read More..